[Kej. 47:27-31] Akhir yang Baik
Sermon • Submitted
0 ratings
· 456 viewsSaya ingin menyampaikan satu poin: (1) Manusia pendosa seperti kita (diwakili oleh Yakub) dapat memperoleh kematian yang tenang.
Notes
Transcript
Handout
Sermon Tone Analysis
A
D
F
J
S
Emotion
A
C
T
Language
O
C
E
A
E
Social
Maka diamlah Israel di tanah Mesir, di tanah Gosyen, dan mereka menjadi penduduk di situ. Mereka beranak cucu dan sangat bertambah banyak. Dan Yakub masih hidup tujuh belas tahun di tanah Mesir, maka umur Yakub, yakni tahun-tahun hidupnya, menjadi seratus empat puluh tujuh tahun. Ketika hampir waktunya bahwa Israel akan mati, dipanggilnyalah anaknya, Yusuf, dan berkata kepadanya: "Jika aku mendapat kasihmu, letakkanlah kiranya tanganmu di bawah pangkal pahaku, dan bersumpahlah, bahwa engkau akan menunjukkan kasih dan setia kepadaku: Janganlah kiranya kuburkan aku di Mesir, karena aku mau mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangku. Sebab itu angkutlah aku dari Mesir dan kuburkanlah aku dalam kubur mereka." Jawabnya: "Aku akan berbuat seperti katamu itu." Kemudian kata Yakub: "Bersumpahlah kepadaku." Maka Yusufpun bersumpah kepadanya. Lalu sujudlah Israel di sebelah kepala tempat tidurnya. ()
Maka diamlah Israel di tanah Mesir, di tanah Gosyen, dan mereka menjadi penduduk di situ. Mereka beranak cucu dan sangat bertambah banyak. Dan Yakub masih hidup tujuh belas tahun di tanah Mesir, maka umur Yakub, yakni tahun-tahun hidupnya, menjadi seratus empat puluh tujuh tahun. Ketika hampir waktunya bahwa Israel akan mati, dipanggilnyalah anaknya, Yusuf, dan berkata kepadanya: "Jika aku mendapat kasihmu, letakkanlah kiranya tanganmu di bawah pangkal pahaku, dan bersumpahlah, bahwa engkau akan menunjukkan kasih dan setia kepadaku: Janganlah kiranya kuburkan aku di Mesir, karena aku mau mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangku. Sebab itu angkutlah aku dari Mesir dan kuburkanlah aku dalam kubur mereka." Jawabnya: "Aku akan berbuat seperti katamu itu." Kemudian kata Yakub: "Bersumpahlah kepadaku." Maka Yusufpun bersumpah kepadanya. Lalu sujudlah Israel di sebelah kepala tempat tidurnya.
()
Pendahuluan
Pendahuluan
Bapak ibu yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, pada hari ini, kita akan sama-sama merenungkan tentang suatu tema dengan judul akhir yang baik dimana kita akan bersama-sama merenungkan tema ini dari kehidupan seorang yang bernama Yakub.
Kematian Yakub yang agung dicatat oleh Kejadian 50:11: “Ketika penduduk negeri itu, orang-orang Kanaan, melihat perkabungan di Goren-Haatad itu, berkatalah mereka: "Inilah perkabungan orang Mesir yang amat riuh." Itulah sebabnya tempat itu dinamai Abel-Mizraim, yang letaknya di seberang Yordan.
Ngomong-ngomong tentang akhir yang baik, tentu kisa semua ingin mengalami akhir yang baik. Waktu bayi oa-oa, sudah muda kaya raya, lalu foya-foya, mati masuk surga. Masuk surga, akhir yang baik. Saya juga membayangkan, bahwa mungkin akhir kehidupan yang baik ini mungkin saja adalah kehidupan di mana saat terakhir kita akan meninggal, kita masih dapat bertemu dengan cucu dan kita mati dengan tenang.
[Something should add here]
Yakub si Pendosa
Yakub si Pendosa
Apabila kita melihat seorang Yakub, kita akan mengetahui bahwa dia mempunyai masa lalu yang sangat buruk. Mari kita daftarkan siapakah Yakub ini. Yakub adalah seorang penipu. Dia menipu papanya dan kakaknya. Setelah itu, Yakub juga menipu Laban di dalam urusan kambing dan domba. Jadi, bisa dibilang dalam hal Laban ini, Yakub ini meng-jia Laban. Yah meskipun si Yakub lakukan ini di dalam konteks di mana si Laban juga curang, tapi tetap saja si Yakub ini meng-Jia. Terus, si Yakub ini juga punya banyak istri. Memang laki-laki. Si Yakub ini juga penakut, bapak dan ibu. Dia mengatur barisan di mana dia dan Rahel paling belakang, sedangkan si gundik-gundik dan anak-anaknya berada di depan dia. Bisa dibilang ni orang ini culas.
Bapak dan Ibu, saya merenungkan apabila Yakub ada di tengah-tengah kita, dan juga kita mengetahui aibnya, saya yakin bahwa Yakub akan menjadi pergunjingan dan juga bahan gosip. “Jeng-jeng suka ngejia,” kalo dia itu suka boong. Bagi saya, bapak dan ibu sekalian, poinnya adalah kita tidak akan menyukai Yakub ini, mengapa? karena dia memang orang yang brengsek.
Tapi, bapak dan ibu sekalian, saya justru ingin bilang pada saat ini. Sejatinya Yakub adalah gambaran dari kita. Bukankah kita semua juga penipu? Kita berusaha untuk menipu orang-orang di sekitar kita dan juga Tuhan bukan? Sederhananya itu demikian, seberapa dari kita yang membiarkan dirinya terbuka penuh untuk teman komselnya. Sederhananya juga,
[Something must be illustrated here]
[The consequences of our iniquity and transgression]
Bapak dan Ibu sekalian, mungkin pada titik ini kita sama-sama merenungkan dan bertanya: “mungkinkah saya akan mendapatkan akhir yang baik?
Peralihan:
Israel si Pendosa: Pendosa yang Diubahkan
Israel si Pendosa: Pendosa yang Diubahkan