Musa dan pembentukan bangsa Israel
Sermon • Submitted
0 ratings
· 6 viewsNotes
Transcript
Rentang waktu dari Keluaran 13-19 tiga bulan.
Keluaran 19
1Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga. 2Setelah mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung itu.
Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan Tuhan berseru dari gunung itu kepadanya: ”Beginilah kaukatakan kepad keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel:
Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
Allah berkata kepada Musa, Kamu telah melihat kuasa saya dalam apa yang saya lakukan pada Orang Mesir, bangsa yang terkenal atas kekuatan militer. Ilah-ilahnya dikalahkan satu demi satu. Allah tak tertandingi. Saya menopang kamu (Musa mewakili seluruh orang Israel) di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada saya.
Allah menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan dan mengangkat mereka sebagai anak.
Aku akan meneguhkan perjanjian antara Aku dan kamu, dan keturunan-keturunan sesudahmu dalam generasi mereka, untuk suatu perjanjian yang kekal, yaitu Aku akan menjadi Allah bagimu dan bagi keturunan-keturunan sesudahmu. (Kej. 17:7)
5 Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. 6Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.” (Kel. 19:5-6)
“Namun, jelas dari teks di sini dan di tempat lain bahwa hubungan perjanjian sudah ada, dan apa yang terjadi di Sinai merupakan kelanjutan dan penguatan dari perjanjian Abraham.”
Allan M. Harman, Exodus: God's Kingdom of Priests, Focus on the Bible Commentary (Ross-shire, Scotland: Christian Focus, 2017), 205.
7Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan Tuhan kepadanya. 8Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: ”Segala yang difirmankan Tuhan akan kami lakukan.” Lalu Musa pun menyampaikan jawab bangsa itu kepada Tuhan.
9Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: ”Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu.” Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada Tuhan.
10Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: ”Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya.
11Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga Tuhan akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai. 12 Sebab itu haruslah engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling sambil berkata: Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya, sebab siapa pun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum mati. 13Tangan seorang pun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan hidup. Hanya apabila sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki gunung itu.”
14Lalu turunlah Musa dari gunung mendapatkan bangsa itu; disuruhnyalah bangsa itu menguduskan diri dan mereka pun mencuci pakaiannya. 15Maka kata Musa kepada bangsa itu: ”Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan.”
16 Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan.
17Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung. 18Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena Tuhanturun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat. 19Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh. 20Lalu turunlah Tuhan ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka Tuhan memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas.
21Kemudian Tuhan berfirman kepada Musa: ”Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus mendapatkan Tuhan hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak dari mereka akan binasa. 22Juga para imam yang datang mendekat kepada Tuhan haruslah menguduskan dirinya, supaya Tuhan jangan melanda mereka.” 23Lalu berkatalah Musa kepada Tuhan: ”Tidak akan mungkin bangsa itu mendaki gunung Sinai ini, sebab Engkau sendiri telah memperingatkan kepada kami, demikian: Pasanglah batas sekeliling gunung itu dan nyatakanlah itu kudus.”
24Lalu Tuhan berfirman kepadanya: ”Pergilah, turunlah, kemudian naiklah pula, engkau beserta Harun; tetapi para imam dan rakyat tidak boleh menembus untuk mendaki menghadap Tuhan, supaya mereka jangan dilanda-Nya.”
25Lalu turunlah Musa mendapatkan bangsa itu dan menyatakan hal itu kepada mereka.
Jika kita datang ke hadirat Tuhan, kita akan seperti kertas tisu di tengah api unggun. Bayangkan mendekati api besar dengan selembar kertas tisu untuk dimasukkan ke dalam api. Itu akan dikonsumsi sebelum Anda mendekat. Begitu juga Anda, di hadirat Tuhan.
Kapan terakhir kali Anda gemetar kagum pada kekuatan dan kemurnian Tuhan? Bagaimana merenungkan apa yang terjadi di gunung ini menginspirasi Anda untuk benar-benar takut padanya?